Widget HTML #1

Apakah Era Digital Merubah Segalanya

Digilalisasi

Perubahan peradaban jelas tidak bisa dibendung. Seiring kecerdasan manusia berkembang, maka teknologi juga berkembang.

Kebiasaan-kebiasaan lama juga berubah dan berkembang dengan adanya berbagai kebutuhan sosial.

Dapat kita lihat bagaimana segala sesuatunya bergerak demikian cepat, setiap hal menuntut waktu dan efisiensi. Instan mungkin istilah ini bisa saya pakai.

Coba kita kilas balik sejenak di era tahun 90 an kebelakang, dulu kita masih sering berkomunikasi menggunakan surat melalui kantor pos, belanja secara manual ke toko atau pasar. Membuat laporan dengan mesin ketik, menonton film di bioskop dan lain sebagainya.

Semua hal di atas kini jauh berubah, kita nggak perlu lagi bersurat karena sudah bisa melakukan kirim terima pesan lewat SMS atau Aplikasi dengan mudah dan cepat. Nggak ada rasa penasaran berhari-hari menunggu pak pos lewat depan rumah.

Menonton tayangan-tayangan film nggak perlu ke bioskop, cukup dirumah saja bisa. Males belanja ke toko atau pasar, bisa pesan dan langsung antar bahkan belanja ke luar negeri pun bisa dari rumah.

Oke sekarang coba kita telaah, kantor pos bertahan sebagai ekspedisi, bioskop banyak yang hilang, kini super market atau mall pun mulai sepi.

Saat ini kita sudah masuk jaman digital, nah coba simak istilah mana yang belum kamu ketahui.

Ada eMail, eCommerce, eGoverment, eLearning, eSport, eMagazine, eNews, eBanking, eSchool, eMoney dan lain sebagainya.

Istilah diatas mewakili banyak lagi yang lain serta yang bakalan muncul.

Namun demikian, selain membawa segi kemudahan ada juga membawa efek yang negatif jika tidak dilandasi dengan pengetahuan yang baik dan benar. Kemudahan akses informasi yang cepat dan luas mengalahkan kecepatan antisipasi aturan dan filtering.

Informasi yang begitu massive dapat diakses siapa saja, dimana dan kapan saja tanpa adanya pembatasan dapat mengakibatkan penyalah gunaan media informasi.

Inilah yang merubah segala tatanan kehidupan masyarakat modern, pinjam istilah lama epolisosbud dan hankam (ekonomi, politik, sosial budaya dan pertahanan keamanan).

Terlebih disaat masa-masa wabah pandemi seperti sekarang ini, bahkan sebagian orang mengatakan dengan istilah semuanya lumpuh, digantikan dengan teknologi daring. Mulai dari pendidikan, pekerjaan, berbelanja dan yang lainnya.

Kelak muncul inovasi-inovasi digital lainnya, dengan manfaat dan sisi negatifnya, menjadi tantangan baru bagi kita, yang jika tidak segera diantisipasi oleh pemerintah ataupun masyarkat, tidak mustahil menggerus tatanan penting seperti budaya dan agama.

Catatan Perubahan Zaman

Berikut ini saya catat beberapa hal yang mulai hilang dalam perjalanan saya, manakala sesekali sangat merindukan masa tersebut, sambil dengerin lagunya The Police dan Queen.

1. Pita Kaset (Cassette)

Sebelum ada pita kaset lagu sebenarnya ada yang lebih jadul lagi yaitu piringan hitam (PH).  Namun di tahun 2020 ini malah muncul kembali pemutar piringan hitam modern karena banyak yang ingin bernostalgia.

Dulu ada keasyikan tersendiri ketika menunggu album musik keluar kemudian berburu kasetnya di toko. Sekarang toko kasetnya aja sudah ga ada ya, lagu tidak lagi didapat dari toko melainkan beli dan download dari internet.

Pemutar kaset sudah lama punah, begitu juga banyak cerita dibaliknya, ada pemutar tape deck, compo maupun walkman.

Tidak ada lagi barter atau pinjam meminjam kaset, tidak ada lagi membersihkan head saat pemutar kaset suaranya mendem, atau pita yang kusut tergulung.

2. Perangko Surat

Perangko punah, yang tersisa digenerasi ini adalah meterai saja, bentuknya sama tapi beda peruntukkan.

Perangko merupakan simbol sah yang digunakan untuk pengiriman surat sebagai biayanya dan berlaku diseluruh dunia. Memiliki banyak ukuran, bentuk, nilai dan gambar desain yang unik.

Post a Comment for "Apakah Era Digital Merubah Segalanya"