Jimat Keberuntungan Dalam Sebuah Budaya
Jimat Thailand |
Tidak dipungkiri didalam masyarakat dunia banyak individu mengharapkan memiliki keberuntungan didalam kedhidupan pribadi maupun karirnya.
Beberapa mengharapkan kehidupan cinta yang romantis dan sempurna, ada yang menginginkan semua urusan lancar, yang lain menginginkan jabatan yang menanjak ataupun usaha yang selalu laris manis. Bahkan saya pernah membaca sebuah artikel bagaimana jimat ramai-ramai di buru agar lulus mengikuti tes CPNS.
Artikel kali ini sedikit bernuansa magis, karena menurut saya cukup menarik disela-sela hiruk pikuk perkembangan digitalisasi masih ada budaya-budaya lama yang masih lestari untuk di ungkap.
Saya pribadi cukup memiliki ketertarikan, dari segi sebuah seni yang lahir dari masyarakat dunia ini. Dimana produk-produk ini memiliki curahan tampilan layaknya sebuah karya seni lukis maupun seni rupa oleh si pembuat.
Walaupun lebih banyak saya melihat karya ini begitu tertutup, akibat cara pemanfaatannya yang banyak dirahasiakan oleh pembuat maupun pemiliknya.
Pro dan Kontra Jimat di Mata Masyarakat
Jimat atau Lucky Charm istilah di dunia barat, merupakan salah satu produk kontroversial. Ada sebagian masyarakat mengatakan benda ini menyekutukan tuhan, sebagian mengatakan sebagai perantara, untuk menambah keyakinan bagi orang yang pesimis, dan lain sebagainya.
Bahkan hal lucu yang sering saya lihat di media-media adalah masih banyak penggunaan jimat sebagai alat kejahatan, seperti misalnya pemanfaatan untuk keberuntungan dalam melakukan pencurian dan penggandaan uang.
Jenis dan Bahan Jimat
Di masyarakat Indonesiapun jika diperhatikan hampir ada di semua daerah dengan berbagai nama. Ada yang mengunakan, huruf-huruf kuno suku masa lalu, seperti huruf Sulawesi, Bali, Jawa, Sunda, Sumatera, ada yang menggunakan huruf dari bangsa luar seperti Arab dan Sanskrit.
Didalamnya mengandung huruf, angka maupun gambar yang dibentuk sedemikian rupa oleh si pembuat dengan laku khusus. Bisa di buat diatas kertas, kain ataupun kulit binatang menggunakan tinta khusus pula.
Ada pula yang berbentuk benda-benda, apakah itu berupa keris, batang kayu, liontin, permata maupun karya seni lainnya.
Di negeri baratpun masih banyak kita lihat penggunaan tapal kuda dipasang didepan rumah untuk menolak hal negatif.
Pengalaman Pribadi
Saya pernah kenal teman dari orang tua saya yang dianggap sebagai praktisi supranatural, sering saya lihat dia membuat jimat diatas sebuah kain putih kemudian di tuliskan dengan ballpoint merah. Membentuk rangkaian huruf dan gambar yang menurut saya sangat unik.
Saat itu saya masih kecil, tapi saya masih ingat almarhum mengatakan "ini punya delapan manfaat, coba kamu pegang" saat itu saya lihat jimatnya masih belum terbungkus seperti biasanya. Dia bilang kalau dipegang akan terasa dingin, tapi waktu itu saya tidak merasakan apa-apa.
Lanjut kisah diatas, beberapa waktu kemudian saya diajak main orang tua kerumahnya lagi. Karena almarhum masih tergolong keluarga. Pas kebetulan saya lihat beliau lagi duduk dimejanya sambil membuat sebuah jimat yang belum selesai dikerjakan.
Dia bilang "yang ini punya sebelas manfaat katanya" iseng saya coba pegang ujung kainnya beberapa saat waktu itu saya merasakan seperti ada aliran dingin di tangan merambat terus sampai pangkal bahu, serasa kulit mengeluarkan hembusan angin dingin dan kemudian saya lepaskan.
Pasar Amulet atau Jimat di Thailand
Uniknya mereka berani memberikan garansi, untuk yang harganya mahal ada yang sistem sewa. Ada juga jaminan jika pembeli merasa tidak memberikan manfaat atas benda yang dibelinya maka mereka bisa mengembalikannya, Hmmm kenapa masih jualan ya he he he
Pasar Amulet di Thailand |
Terlepas dari pro dan kontra terhadap produk atau hasil karya kebudayaan ini, saya melihat ada nilai seni yang dihasilkan.
Post a Comment for "Jimat Keberuntungan Dalam Sebuah Budaya"
Post a Comment
- Silahkan berkomentar yang baik ...